Tampilkan postingan dengan label Artikel Umum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Umum. Tampilkan semua postingan
19 Mei 2014
pendidikan karakter di pesantren
PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN
globalisasi ini banyak sekali kesenjangan
sosial yang terjadi di masyarakat rata-rata pelaku kesenjangan sosial itu sendiri adalah pemuda. Data membuktikan lebih dari setengah dari jumlah
pemuda di Indonesia pernah melakukan suatu tindakan kriminal, mulai dari
perkelahian, pencopetan, pencurian, pemerkosaan, sampai pembunuhan. Apakah penyebab semua itu? Padahal pemuda di zaman sekarang adalah penerus di zaman
yang akan datang. Akan jadi apa negara ini jika mereka seperti itu?
Banyak alasan mengapa mereka bertindak demikian. Di
antaranya, karena kuranganya pendidikan karakter yang di ajarkan kepadanya. Oleh sebab itu,
begitu penting pendidikan karakter sejak
dini untuk para pemuda. Pendidikan
karakter merupakan pendidikan kepribadian(moral). Karena melihat semakin
merosotnya moral bangsa ini maka pendidikan karakter dipandang penting. Pondok Pesantren merupakan wadah
untuk memperoleh pendidikan karakter yang paling bagus. Dengan
alasan, di Pondok Pesantren mereka akan selalu terawasi 24 jam. Mulai dari bagun tidur sampai tidur
lagi, dan semua tingkah lakunya juga tak akan luput dari pengawasan. di Pondok
pula mereka akan belajar hidup mandiri yang biasanya mereka selalu di bantu
orang tua sekarang mereka harus melakukan sendiri mulai dari mencuci baju, makan,
sampai menata baju. Jika tidak di biasakan seperti itu, maka mereka akan
menjadi anak manja. yang akan berdampak buruk bagi kehidupan dewasanya
nanti. sekarang bisa kita perbandingakan antara pemuda yang pernah menempuh
pendidikan di pondok pesantren dengan pemuda yang tidak pernah tersentuh agama
sama sekali. Pasti persentasinya kenakalanya 85%
di banding 15% sangat jauh bukan. Mulai sekarang kita harus berfikir tentang
pendidikan anak-anak kita dan termasuk diri kita sendir
Di
zaman sekarang banyak sekali pemuda yang cerdas tetapi kecerdasannya itu tidak
di imbangi dengan akhlakul karimah(kepribadian yang baik). Karena sawaktu
mereka di sekolah tidak pernah mendapat pelajarn tentang akhlakul karimah(kepribadian
yang baik). mereka hanya di gembleng dengan ilmu-ilmu umum tanpa ada
ilmu agama yang mencukupi. kadang ada pelajaran agama tetapi satu minggu hanya
satu kali. akhirnya mereka lebih mamahami ilmu-ilmu umum dan meninggalkan ilmu
Agama. Memang di zaman sekarang ini kita harus bisa menguasai displin ilmu
umum agar kita tidak tertinggal. Akan tetapi
kalau kita tidak mengimbaginya dengan ilmu Agama itu seperti kita makan nasi
tetapi tidak minum air maka kita akan tersendat
dan mati. Begitu pula pemuda yang hanya belajar
ilmu umum tanpa ilmu agama, lama-lama dia akan mati. dalam artian dia tidak
mempunyai benteng untuk menolak suatu kebiasaan yang buruk. Jika sudah begitu
jangan salahkan anak kita bila nakal, karena itu kesalahan kita, yang tidak bisa memilihkan tempat belajar yang baik. Sekarang
kita renungkan, jika kita mempunyai dua anak yang pertama dia cerdas. Tetapi,
ahklaknya buruk. dan yang kedua dia tidak cerdas tetapi dia mempunyai sopan
santun dengan anda dan orang lain. Maka anda sebagai manusia normal manakah
yang anda senangi, pasti anak yang kedua. Maka begitu pentingnya belajar
agama itu. di zaman sekarang sudah banyak Pondok Pesantren yang memiliki pendidikan
formal. Selain mereka akan diberi ilmu-ilmu umum, mereka juga akan dibentegi
dengan ilmu-ilmu agama yang memedahi. di pondok pesantren yang seperti inilah anak
akan mendapatkan kedua-duanya mereka bisa belajar Agama dan disiplin ilmu umum.
3 Jan 2014
Menyambut Tahun Baru
Menyambut Tahun Baru:
saat tidak sengaja membuka-buka FB teman-teman, saya temukan dua ungkapan orang 'alim yang yg hidup pada kurun waktu yg terpaut sangat jauh, akan tetapi secara makna dua ungkapan tadi adalah sama dan anehnya kedua ungkapan itu dapat menarik perhatian saya. yang pertama adalah syair yg di gubah oleh Imam Syafi'i yg tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita, coba perhatikan syi'ir di bawah ini:
فإن تدن مني تدن منك مودتي # وإن تنأ عني تلقني عنك نائيا
"jika engkau mendekat kepadaku, niscaya cintaku pun akan mendekat kepadamu. akan tetapi jika engkau menjauhiku, maka jangan heran jika kau temukan aku menjauhimu"
sedang satu lagi adalah ungkapan yg sering sekali di sitir oleh gurunda KH. Maemon Zubaer dan yg sering saya dengar, beliau menisbatkan kata-kata ini kepada ayahanda beliau sendiri, yakni KH. Zubaer Dahlan. walaupun juga sangat mungkin bahwa ungkapan di bawah ini adalah gubahan Mbah Moen sendiri. akan tetapi pastinya bagaimana saya sendiri pun tidak tahu menahu, mungkin ada teman-teman yg bisa memastikannya. ungkapan Mbah Moen adalah sebagai berikut:
من أتانا أتيناه ولو أتانا # ومن أبانا أبيناه ولو أبانا
"siapa saja yg mau berbaikan dan mendatangiku, maka saya pun akan mendatanginya dengan baik pula, walaupun itu seekor himar sekalipun. sedang orang yg enggan terhadapku, maka saya pun enggan dengannya, walaupun itu ayahku sendiri".
dari kedua ungkapan di atas, kita bisa menarik satu benang merah sebagai kesimpulan bahwa jika kita ingin mendapatkan cinta seseorang, ya harus mendekat kepadanya walaupun tidak secara jasmani, karena kedekatan jasmani pun tidak menjamin kedekatan ruhani. lebih-lebih seseorang yg ingin mendapatkan ridha dan cinta dari sang guru, ya sudah semestinya ia mendekatkan hati kepada sang guru, dengan berusaha untuk menyenangkan sang guru, selama hal itu tidak bertentangan dengan syariat Allah.
walhasil alias kesimpulan, monggo teman-teman kita rapatkan barisan untuk menyenangkan gurunda kita, Mbah Moen, dan semoga di tahun baru nanti hati kita sudah bisa melakukan hal itu. selamat datang tahun baru.
Penulis : Dliya'ul_haq
Langganan:
Postingan
(
Atom
)